Pages

Kamis, 21 November 2013

Solusi Pornografi dan Pornoaksi Bagi Kesehatan Mental Masyarakat



السلا م عليكم ورحمة الله وبركا ته
الحمد الله القا ئل:ولا تقربواالزنى انه كان فاحشة وساءسبيلا،  والصلاة والسلام على سيدنامحمد خيرالهدى، وعلى اله واصحابه ومن  اهتـداى) اما بعد(

Hadirin wal hadirat yang berbahagia
Prof. Dr. Burhan Bungin dalam buku berjudul Pornomedia mengungkapkan, bahwa Indonesia merupakan negara kedua terporno di dunia setelah Rusia. Karena baik pornowicara, pornoteks, pornografi, pornoaksi, bahkan aksi porno semakin menjamur laksana cendawan di musim hujan di negara kita. Sehingga sebagian besar masyarakat kita, telah terkontaminasi khayalan jorok, pikiran seronok, IQ jongkok, yang telah merapuhkan nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya dan nilai-nilai kemanusianya itu sendiri. Muncul tradisi free-seks, samen-liven, kumpul kebo, prostitusi, pelacuran, bahkan perkosaan terhadap anak-anak di bawah umur, yang tiada lain adalah anak kandungnya sendiri. Na’udzubillah min Dzalik.
Ini hadirin, baru sebagian kecil potret buram bahaya negatif  pornografi dan pornoaksi yang sedang kita hadapi. Sehingga sudah bisa dipastikan, jika kita tidak cepat mawas diri, tidak pandai menjaga diri, dan kita lambat mengantisifasi, membiarkan pornografi terus beraksi, maka ia akan meracuni bahkan menggerogoti pergaulan generasi muda-mudi di persada pertiwi ini.
Lalu bagaimana solusi yang dapat kita lakukan berdasarkan tuntunan al-Qur’an? Sebagaijawabannya solusi bahaya pornografi dan pornoaksi adalah tema syarh al- Qur’an yang akan kami sampaikan pada kesempatan ini dengan landasan al-Quran surah al-Isra [17] : 32
وَلاَتَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلاً
Janganlah kalian  mendekati  Zina, karena hal itu perbuatan keji dan seburuk-buruknya jalan.
Hadirin yang kami hormati
Pada ayat tersebut  diawali dengan  redaksi kalimat:  ولا تقربو الزني janganlah kalian mendekati zina! Bukan ولا تفعلوا الزنى, janganlah kalian melakukan zina. Kenapa demikian? Iman Ali As-Shabuni dalam Shafwat at-Tafasir secara analitis memberikan penjelasan:
لا نّه يفيدالنهي عن مقدمات الزني كا اللمس  والقبلة والنظرة وغير ذلك     
     Sebab kalimat larangan seperti itu, mengandung essensi yang bersifat antisifatif terhadap  berbagai hal  yang bisa  menjerumuskan  ke lembah perzinahan, seperti menyentuh, mencium, dan melihat walau hanya sekilat, bangkit ataupun tidaknya syahwat, tetap dilarang dan dilaknat. Sebab  ولا تقربوا merupakan sighat al- Nahy. Sedangkan kaidah  Ushul Fiqh mengaskan:
 الاصل في النهي  للتحريم
Asal suatu larangan, menunjukan pen haraman.
Dengan demikian, haram bagi kita, insan-insan beriman untuk mengkonsumsi, menikmati, mentolelir apalagi melindungi pornografi di negara kita ini, dengan dalih apapun. (betu?)
Lalu apa yang dimaksud pornograpi itu? Hadirin, pornografi berasal dari kosa kata Yunani, yaitu porne dan grafhein, yang berarti ungkapan yang berhubungan dengan ekspresi mesum seorang pelacur.  Sedangkan menurut Cipta Lesmana dalam bukunya Pornograpi Dalam Media Masa, bahwa setiap gambar, tulisan, tarian, nyanyian maupun film yang dibuat secara sengaja dengan maksud merangsang naluri sekual manusia adalah pornografi.
Namun, kita merasa sedih dan prihatin, karena sebagian masyarakat kita, justeru menjadikan pornograpi ini sebagai ekspresi seni, sebagai hobby bahkan sebagai mata pencaharian sehari-hari. Sehingga, setiap saat, akrab dengan gambar-gambar porno, VCD-VCD porno, situs internet porno, bahkan iklan suatu produk pun seolah-olah tidak afdhal jika tidak dikemas dengan mempertontonkan aurat wanita, dengan memamerkan perut, paha dan dada wanita penggoda.
Parahnya, gambar-gambar itu terpampang bebas diberbagai media elektronika, media masa, majalah lipstik, eksotis, desah, lampu merah, bahkan baru-baru ini muncul di majalah Play Boy, yang menampilkan busana wanita yang panjangnya sejengkal dari statsion pusat…Na’udzubillah min Dzalik.
Tidak heran, bagi masyarakat yang imannya sudah kendor, akan mudah terjangkit virus Piktor, pikiran kotor, karena sering nonton goyang ngebor, goyang vebrator, akhirnya mulai nyosor-nyosor, pengen nyoba goyang ngecor.
Karena secara psikologis, akibat melihat gambar-gambar porno, film-film porno, goyang erotis seseorang akan terangsang berbuat zina. Pantas, Sayidina  Ali K.R. mengingatkan :
كم من شهوة ساعة اورثت حزناطويلا
" Betapa sering  kesenangan sesaat  meninggalkan  nestapa  yang amat  panjang.
  Ingat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
اذ اظهر الزنى والربى في قرية فقد احلوا لانفسهم عذ اب الله
Jika perzinahan dan riba telah merebak di suatu negara seolah-olah telah menghalalkan bagi diri dan bangsanya diturunkan adzab Allah SWT.
Pantas dipenghujung ayat tadi, Allah menegaskan bahwa mendekati zina, seperti pornografi dan pornoaksi ini:
انه كان فاحشة وساء سبيلا
Seburuk-buruknya cara dan sejelek-jeleknya jalan.

Hadirin yang kami hormati
Timbul pertanyaan, bagaimana solusi dasar mengahadapi pornografi dan pornoaksi? Sebagai jawabannya kita simak penggalan firman Allah Q.S. Al-Ahzab [33]:59
يَااَيُّهَاالنَّبِيُ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَالنِسَاءِ الْمُؤمِنِيْنَ يدنين عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَ بِهِنَّ ....
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin hendaklah mreka menutupkan Jilbabnya…
Hadirin, ayat ini merupakan himbauan strategis kepada rasulullah, kepada isteri-isterinya, puteri-puterinya serta kita kaum mukminat pengikutnya, agar mengenakan jilbab.
Dengan kata lain, ayat ini merupakan landasan efistemologis bagi kaum mukminat dalam memakai busana yang bisa menutup aurat. Sebagaimana diisyaratkan pada kalimat:
 عليهن من جلا بيبهن
Kalimat jalabib merupakan bentuk jamak dari jilbab.   Sedangkan yang dimaksud jilbab, menurut Syekh Abi Abdillah bin Nasir bin Abdurrahman Ali Sya’di dalam Tafsirus Sa’di berarti:
هن اللتى يكن فوق الثياب من ملحفة  وخمار ورداء ونحوه
Jilbab adalah pakian baju kurung, kerudung dan selendang atau sejenisnya yang dapat menutup aurat ke seluruh tubuh.
Sehingga, jilbab bukan hanya berupa kerudung sebagai alat penutup kepala, sementara leher kemana-mana, tengkuk kelihatan terbuka, lekukan tubuh tetap indah menggoda, tapi jilbab adalah kain yang bisa menutup aurat, menyulam hati, merendra jiwa sehingga tidak nampak aurat dan jauh dari pornografi dan pornoaksi yang dilaknat.
Dengan demikian, ruh makna jilbab adalah refleksi badan aktualisasi ketinggian imani dari sosok muslimah sejati. Karena memang dengan jilbab, kita akan terhindar dari godaan syahwat; dengan jilbab kita akan terhindar dari godaan syetan yang jahat; dengan jilbab wibawa bangsa akan meningkat; dengan jilbab derajat wanita akan lebih terhormat; dengan jilbab pornografi dan pornoaksi akan lenyap tak punya tempat; bahkan dengan jilbab insya Allah kita akan selamat dunia dan akhirat. Amin ya Rabbal’alamin.
Oleh karena itu, dalam rangka menghadapi bahaya laten pornografi ini, pemaknaan jilbab harus bermuatan bio-psiko-sosio-spiritual yang konprehensip dalam menutup aurat. Sehingga jilbab, harus muncul dalam bentuk busana, kebijakan, system dan kesadaran untuk menutup aurat, dan menghindari upaya mengumbar syahwat. Sedikitnya dua pendekatan yang harus kita lakukan:
1.            Secara cultural, rasa malu memamerkan aurat harus dibudayakan.
2.            Secara struktural, pemerintah harus secepatnya mensyahkan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi di negeri tercinta ini.

Bila semua ini telah kita lakukan, pornografi dan pornoaksi akan sirna, karena iman bangsa sudah sempurna, amal shaleh sudah menjadi warna, dalam berbangsa dan bernegara, sehingga mendapat ampunan dan pahala dari Allah Swt. Sebagaimana terangkai dalam Q.S Al-Maidah [5] :9
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Allah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka ampunan dan pahala yang melimpah ruah.

Hadirin yang berbahagia
Dengan berakhirnya lantunan kalam Illahi tadi, uraian ini dapat disimpulkan bahwa pornografi dan pornoaksi bukan sebuah karya seni, tidak boleh dijadikan profesi, bahkan  haram dilindungi.
Oleh karena itu, kita terutama kaum wanita harus sadar untuk mengenakan jilbab dalam arti yang sesungguhnya. Kita teguhkan iman agar hidup terarah, mantapkan diri dengan akhlak al-K arimah, dan tingkatkan taqarub dengan selalu beribadah, hindari maksiat agar negeri penuh berkah. Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan
ولسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

0 komentar:

Posting Komentar